Melepasmu 'Rumahku' :)


Untuk Kamu :

ALLAH MAHABAIK DALAM MENUTUP SETIAP AIB MANUSIA.
KAMU SELAMAT !

Kalau ada orang yang paling besar kesempatannya untuk menghancurkan apa yang terlihat padamu saat ini, itu AKU ! tapi nyatanya aku sama sekali ga minat mengotori tangan atau apapun yang ada padaku untuk melakukan itu. And see ?? orang lain melakukannya. Dengan alasannya sendiri... dan aku, tetap tenang menonton itu.

“kemanapun kamu pergi, sejauh apapun kamu melangkah, kamu akan tetap kembali ke rumah”

Heuh teori rumah yang kubuat dan kuhancurkan sendiri..

“saat kamu terlalu jauh meninggalkan rumah, suatu saat kamu kembali, rumah itu mungkin telah berubah, HANCUR”

Aku meyakini doaku pada Tuhan setiap waktu, jika bukan kamu orangnya, maka biarkan aku dapat menerimanya dalam keanggunan.

Yah setiap kali kamu kembali lagi, aku kira teori rumahku benar. Aku berpikir mungkin memang kamu, karna Tuhan tidak juga menjauhkan kamu dariku. Tapi... kenyataannya Tuhan ingin aku belajar melihat lebih dekat, memahaminya sendiri, tidak atas perkataan orang lain, tapi Tuhan membiarkan waktu membuat segala burukmu terlihat sendiri dengan mataku.

Dan saat itu datang, entah terlalu lemah atau terlalu kuat, aku bahkan tak mampu mencaci makimu. Tanganku tak mampu mendarat di pipimu, aku terlalu.... bukan cinta. TIDAK ! hilang semua dengan sendirinya...

Tuhan begitu baik, aku bersyukur, mungkin kalau aku melepasmu hanya karna perkataan orang lain aku akan terus memikirkanmu, tapi dengan cara yang Tuhan berikan, aku dengan mudah melepasmu, karna Tuhan telah mengajarkan aku kuat dalam keanggunan. Yang bahkan aku sendiri tak percaya aku mampu sekuat itu. Melepasmu tanpa amarah, melepasmu tanpa tangis, melepasmu dengan ikhlas, bahkan untuk kesekian kali masih mampu memberi maaf padamu, dan bahkan....

Sekuat itu menjadi sandaran dalam setiap curhatanmu tentangnya, yang seharusnya menyakitkan bagiku. Tapi rasanya tiada sakit... semua seperti biasa saja. Mungkin kamu pun begitu, berpikir bahwa aku cukup kuat untuk itu... aku terlalu hebat untuk KAMU J

Dan setelahnya Tuhan masih saja ingin bermain-main denganku, aku dibuat seperti melihat cahaya dari hitam yang menggelapkanku saat itu, aku pikir itu benar cahaya, aku pikir ... ah sudahlah aku mungkin terlalu banyak berpikir. Aku terluka lagi.. tidak dalam karna memang tidak seharusnya begitu, namun membuatku tersenyum saat mengingatnya lagi, aku terlalu cepat mengira itu adalah cahaya, nyatanya seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Tapi aku sudah ditempa hingga sangat kuat. Aku hanya sedang diajak belajar oleh Tuhan. Hati-hati katanya ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suami Perokok dan Istri Underweight Bisa Hamil, Ikhtiar apa saja?

Terbiasa dalam 'BEDA'

182 days with ❤